Polyphemus adalah putra Neptunus, si Dewa Laut dengan
seorang bidadari yang amat cantik. Tetapi Polyphemus tidak mirip dengan ibunya,
ia amat tinggi dengan tubuh gempal tertutup bulu lebat berwarna merah, rambut
kusut berantakan dan satu mata yang terletak di dahi. Ia termasuk keluarga para
Siklop, yaitu raksasa bermata satu.
Polyphemus mendiami sebuah pulau, makanannya keju yang
terbuat dari susu biri-biri gembalaannya. Tetapi kalau datang orang asing di
daerah kekuasaannya, ia memangsanya tanpa mengenal ampun.
Pada suatu hari Odysseus, Raja Ithaca, mendarat di pulau
Polyphemus. Setelah Perang Troya, Odysseus kembali ke negerinya.ia telah
mengalami banyak petualangan yang ajaib dan mengerikan. Karena terbawa badai ia
mendarat di Pulau Sicilia di depan gua Polyphemus.
Setelah menemukan gua Siklop, orang-orang asing itu masuk
untuk bertamu, tetapi Polyphemus mengurung mereka di dalam gua, menyumbat pintu
masuknya dengan sebuah batu besar.
“Aku akan memangsa kalian semua, ha ha ha….,” katanya
sambil terbahak-bahak. “Nampaknya kau yang memimpin mereka, siapa namamu?”
“Namaku Tak Seorang Pun,” jawab Odysseus.
Sementara anak buahnya ketakukan, Odysseus berusaha
mengulur waktu dengan cara memberi Polyphemus dengan berpuluh-puluh cawan
anggur yang memabukkan. Raksasa bermata satu itu minum anggur sampai akhirnya
ia tertidur karena mabuk.
Odysseus bersama-sama anak buahnya kemudian mengangkat
sebatang pohon yang tergeletak di dalam gua, lalu membakar salah satu ujungnya
dan bersam-sama mereka mengangkat lalu mencocokkan ujung yang terbakar pada
mata Polyphemus.
Siklop yang menjadi buta itu kesakitan, meraung-raung minta
tolong, sehingga teman-temannya mendengar.
“Apa yang terjadi, Polyphemus?” Tanya teman-temannya.
“Siapa yang mencelakaimu?”
“Tak Seorang Pun! Tak Seorang Pun yang mencelakai aku!”
Mendengar jawaban Polyphemus, teman-temannya lalu pergi.
Mereka merasa dipermainkan, menduga bahwa Polyphemus tak ada yang
mencelakainya.
Di pagi hari berikutnya, raksasa itu menggulingkan batu
besar yang menyumbat pintu masuk gua. Dia hendak mengeluarkan ternak
biri-birinya. Untuk menjaga agar
Odysseus dan kawan-kawannya tidak ikut keluar, Polyphemus meraba punggung
setiap biri-biri yang keluar.
Tetapi Odysseus lebuh pintar, ia dan kawan-kawannya
mengikatkan diri di bawah perut binatang-binatang itu. Kemudian mereka
melarikan diri dan naik ke atas perahu, segera mengangkat sauh dan berlayar ke
tengah laut.
Setelah menyadari bahwa orang-orang yang disekapnya
melarikan diri, Polyphemus yang buta mengamuk. Ia melemparkan batu-batu besar
dengan membabi buta ke laut, tetapi sia-sia. Kecerdikan Odysseus telah mengalahkan
raksasa yang kuat dan besar itu.
Selesai.
Diceritakan kembali oleh Tira Ikranegara dalam buku Dongeng Pengantar Tidur; Greisinda Press, 2007.
Diceritakan kembali oleh Tira Ikranegara dalam buku Dongeng Pengantar Tidur; Greisinda Press, 2007.
0 komentar:
Posting Komentar