CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 06 Oktober 2013

Kecerdikan Odysseus

Polyphemus adalah putra Neptunus, si Dewa Laut dengan seorang bidadari yang amat cantik. Tetapi Polyphemus tidak mirip dengan ibunya, ia amat tinggi dengan tubuh gempal tertutup bulu lebat berwarna merah, rambut kusut berantakan dan satu mata yang terletak di dahi. Ia termasuk keluarga para Siklop, yaitu raksasa bermata satu.

Polyphemus mendiami sebuah pulau, makanannya keju yang terbuat dari susu biri-biri gembalaannya. Tetapi kalau datang orang asing di daerah kekuasaannya, ia memangsanya tanpa mengenal ampun.
Pada suatu hari Odysseus, Raja Ithaca, mendarat di pulau Polyphemus. Setelah Perang Troya, Odysseus kembali ke negerinya.ia telah mengalami banyak petualangan yang ajaib dan mengerikan. Karena terbawa badai ia mendarat di Pulau Sicilia di depan gua Polyphemus.

Setelah menemukan gua Siklop, orang-orang asing itu masuk untuk bertamu, tetapi Polyphemus mengurung mereka di dalam gua, menyumbat pintu masuknya dengan sebuah batu besar.

“Aku akan memangsa kalian semua, ha ha ha….,” katanya sambil terbahak-bahak. “Nampaknya kau yang memimpin mereka, siapa namamu?”
“Namaku Tak Seorang Pun,” jawab Odysseus.
Sementara anak buahnya ketakukan, Odysseus berusaha mengulur waktu dengan cara memberi Polyphemus dengan berpuluh-puluh cawan anggur yang memabukkan. Raksasa bermata satu itu minum anggur sampai akhirnya ia tertidur karena mabuk.

Odysseus bersama-sama anak buahnya kemudian mengangkat sebatang pohon yang tergeletak di dalam gua, lalu membakar salah satu ujungnya dan bersam-sama mereka mengangkat lalu mencocokkan ujung yang terbakar pada mata Polyphemus.

Siklop yang menjadi buta itu kesakitan, meraung-raung minta tolong, sehingga teman-temannya mendengar.

“Apa yang terjadi, Polyphemus?” Tanya teman-temannya. “Siapa yang mencelakaimu?”

“Tak Seorang Pun! Tak Seorang Pun yang mencelakai aku!”

Mendengar jawaban Polyphemus, teman-temannya lalu pergi. Mereka merasa dipermainkan, menduga bahwa Polyphemus tak ada yang mencelakainya.

Di pagi hari berikutnya, raksasa itu menggulingkan batu besar yang menyumbat pintu masuk gua. Dia hendak mengeluarkan ternak biri-birinya.  Untuk menjaga agar Odysseus dan kawan-kawannya tidak ikut keluar, Polyphemus meraba punggung setiap biri-biri yang keluar.

Tetapi Odysseus lebuh pintar, ia dan kawan-kawannya mengikatkan diri di bawah perut binatang-binatang itu. Kemudian mereka melarikan diri dan naik ke atas perahu, segera mengangkat sauh dan berlayar ke tengah laut.

Setelah menyadari bahwa orang-orang yang disekapnya melarikan diri, Polyphemus yang buta mengamuk. Ia melemparkan batu-batu besar dengan membabi buta ke laut, tetapi sia-sia. Kecerdikan Odysseus telah mengalahkan raksasa yang kuat dan besar itu.

Selesai.

Diceritakan kembali oleh Tira Ikranegara dalam buku Dongeng Pengantar Tidur; Greisinda Press, 2007.

0 komentar:

Posting Komentar